BerdasarkanTabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki E° red yang lebih besar dibandingkan ion Na +. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na +. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah air. Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai E° red ion Cl-dan air hampir sama.
Apabilapolarografi digunakan untuk analisis spesi zat yang mempunyai nilai potensial reduksi sekitar -0,1 Volt dan -0,9 Volt, maka adanya oksigen akan mengganggu pengukuran. Oleh sebab itu diperlukan zat pengusir gas oksigen. Umumnya untuk kasus ini digunakan gas nitrogen untuk mengusir gas oksigen.
Berdasarkandata potensial elektrode standar, reaksi elektrolisis larutan elektrolit pada keadaan standar dapat diprediksikan mengikuti ketentuan berikut. Pada katode, spesi yang mengalami reduksi adalah Ag+. Spesi yang tereduksi di katode tidak bergantung pada elektrode yang digunakan, namun hanya bergantung pada jenis kation larutan
Semuainformasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua. Beberapa soal terkait penentuan potensial reduksi standar dapat ditentukan dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah menggunakan diagram Latimer. Berikut ini adalah diagram Latimer Mn dalam suasana asam. +0,564 +0,274 +4,27
Ditetapkanpula besarnya E untuk elektroda standar ini = 0 (nol). Dalam pengukuran harga E dilakukan dengan cara membandingkan dengan elektroda standar, maka untuk selanjutnya E ini disebut sebagai Eo (potensial elektroda standar). TABEL 2.1 POTENSIAL REDUKSI STANDAR PADA SUHU 25o C DAN KONSENTRASI ION H+ 1 M Eo(volt) 2,87 2,00 1,78 1,69
potensialelektrode standar merupakan potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan elektrode hidrogen yang dilakukan pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25 o c dengan konsentrasi ion-ion 1 m dan tekanan gas 1 atm. jika suatu elektrode mempunyai potensial standar bertanda negatif artinya elektrode tersebut lebih sukar mengalami
DeretVolta merupakan urutan unsur-unsur yang disusun berdasarkan data potensial reduksi. berikut beberapa unsur yang dapat dihapal berdasarkan urutan potensial reduksinya: Li - K - Ba - Ca - Na - Mg - Al - Mn - (H 2O)- Zn -Cr- Fe - Ni - Sn - Pb - (H) - Cu - Hg - Ag - Pt - Au 2.1.3 Praktikum Sel Volta Redoks adalah suatu
yDIQs.
Berikut ini adalah pembahasan soal SBMPTN 2018 Kode 422 Kimia. 31. Produk oksidasi senyawa diatas adalah .... Pembahasan Senyawa 2-propanol gambar pada soal merupakan alkohol sekunder. Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Sehingga hasil oksidasi senyawa 2-propanol adalah propanon. Jawaban C 32. Nomor atom S dan F masing-masing adalah 16 dan 9. Kedua unsur tersebut dapat membentuk molekul SF4. Bentuk molekul dan kepolaran senyawa tersebut adalah .... A. tertrahedal dan polar B. bipiramida segitiga dan polar C. planar segiempat dan nonpolar D. jungkat-jungkit dan polar E. piramida segiempat dan nonpolar Pembahasan S 2. 8. 6 F 2. 7 Molekul SF4 Kepolaran Polar tidak simetris, ada PEB PEI = 4 PEB = 1 Bentuk jungkat-jungkit atau tetrahedral terdistorsi Jawaban D 33. Persentase massa atom S Ar = 32 dalam suatu senyawa adalah 40%. Jika tetapan Avogadro = 6,0 x 1023, jumlah atom S yang terdapat dalam 1,6 gr senyawa tersebut adalah .... A. 6,0 x 1021 B. 1,2 x 1022 C. 1,8 x 1022 D. 6,0 x 1022 E. 1,2 x 1023 Pembahasan Jawaban B 34. Reaksi berikut terjadi pada 1600oC. 2B2O3 + 7C → B4C + 6CO Dalam suatu reaksi, digunakan 14,0 gr B2O3 Mr=70 dan 9,6 gr C Ar=12. Jika reaksi memberikan persentase hasil sebesar 80%, massa B4C Mr=56 yang diperoleh adalah .... A. 11,20 gr B. 5,60 gr C. 4,48 gr D. 2,24 gr E. 1,12 gr Pembahasan - Cari mol masing-masing reaktan - Buat MRS 2B2O3 + 7C → B4C + 6CO M 0,2 0,8 - - R 0,2 0,7 0,1 0,1 S - 0,1 0,1 0,1 - Jika % hasil reaksi 100%, maka mol B4C = 0,1 mol, Karena di soal dikatakan % hasil reaksi hanya 80%, maka mol B4C = 0,08 mol. Jawaban C 35. Dua wadah A dan B memiliki volume yang sama sebesar 5 L. Wadah A diisi 1,6 gr gas He Ar=4 dan wadah B diisi 38 gr gas X. Pada temperatur yang sama, rasio tekanan gas dalam wadah A terhadap tekanan gas dalam wadah B adalah 45. Gas X Ar N=14, O=16 adalah .... A. N2 B. NO2 C. N2O3 D. N2O4 E. N2O5 Pembahasan Gas Ideal pV=nRT Mr X = 76 gas X adalah N2O3 Jawaban C 36. Data nilai energi ikatan rata-rata diketahui sebagai berikut. Ikatan Energi Ikatan kJ/mol C - H 410 Br - Br 193 C - Br 267 H - Br 363 CH3Brg + Br2g → CH2Br2g + HBrg Nilai entalpi reaksi diatas adalah .... A. +27 kJ/mol B. -27 kJ/mol C. +54 kJ/mol D. -54 kJ/mol E. +81 kJ/mol Pembahasan ΔH reaksi = Energi Ikat Pemutusan - Energi Ikat Penggabungan = 3. C-H + C-Br + Br-Br - 2. C-H + 2. C-Br + H-Br = 410 + 193 - 267 + 363 = -27 kJ/mol Jawaban B 37. Reaksi disproporsionasi iodium I2 dalam suasana basa berlangsung sebagai berikut. 3I2s + 6KOHaq → 5KIaq + KIO3aq + H2Ol Jumlah mol elektron yang terlibat pada disproporsionasi 3 mol iodium adalah .... A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7 Pembahasan Setiap 3 mol I2 yang bereaksi melibatkan 5 elektron Jawaban C 38. Berikut adalah data potensial reduksi standar Eo untuk beberapa kation. Sn2+ + 2e → Sn Eo=-0,14 V Mg2+ + 2e → Mg Eo=-2,37 V Ni2+ + 2e → Ni Eo=-0,25 V Fe2+ + 2e → Fe Eo=-0,44 V Cu2+ + 2e → Cu Eo=+0,34 V Logam yang dapat melindungi besi terhadap korosi adalah .... A. Sn B. Mg C. Fe D. Ni E. Cu Pembahasan Perlindungan logam dengan konsep "proteksi katodik atau pengorbanan anodik" adalah melindungi suatu logam dengan logam lain yg Eonya lebih kecil lebih mudah teroksidasi. Fe dengan Eo=-0,44 V dapat dilindungi oleh logam dengan Eo lebih kecil, yaitu Mg Eo=-2, 37 V Jawaban B 39. Reaksi berikut 4PH3 g → P4g + 6H2g mengikuti persamaan laju . Pada suatu percobaan dalam dalam wadah 2 L, terbentuk 0,0048 mol gas H2 per detik ketika [PH3] = 0,1 M. Tetapan laju k reaksi tersebut adalah .... A. 4,8 x 10-2 s-1 B. 3,6 x 10-2 s-1 C. 3,2 x 10-2 s-1 D. 2,4 x 10-2 s-1 E. 1,6 x 10-2 s-1 Pembahasan Jawaban E 40. Gas NOBr terurai menurut kesetimbangan berikut. 2NOBrg ⇌ 2NOg + Br2g Suatu wadah tertutup bervolume tetap diisi dengan gas NOBr sampai tekanannya mencapai 80 torr. Jika setelah kesetimbangan tercapai, 50% gas NOBr terurai. Tetapan kesetimbangan Kp, reaksi diatas adalah .... A. 10 B. 20 C. 30 D. 40 E. 50 Pembahasan 2NOBrg ⇌ 2NOg + Br2g M 80 R 40 40 20 S 40 40 20 Kp = 20 atm Jawaban B 41. Larutan A dibuat dengan melarutkan 4,16 gr BaCl2 Mr = 2018 ke dalam 2 kg air. Barius klorida terdisosiasi sempurna dalam air. Larutan B dibuat dengan melarutkan 15 gr zat organik non elektrolit ke dalam 1 kg air. Pada tekanan yang sama, ΔTb larutan B = 2ΔTb larutan A. Massa molekul relatif zat organik tersebut adalah .... A. 100 B. 250 C. 400 D. 700 E. 1400 Pembahasan Jawaban B 42. Ke dalam 200 mL larutan HCN 0,10 M Ka = 10-10 ditambahkan 1,12 gr KOH Mr = 56. Larutan yang dihasilkan memiliki pH .... A. 9,5 B. 10 C. 11,5 D. 12,5 E. 13 Pembahasan HCN + KOH → KCN + H2O M 0,02 0,02 - R 0,02 0,02 0,02 S - - 0,02 pOH = 2,5 pH = 14 - 2,5 = 11,5 Jawaban C 43. Dalam reaksi berikut CaO + SO2 ➝ CaSO3 H2O + SO2 ➝ H2CO3 SeO3 + Na2O ➝ Na2SeO4 NH3 + BF3 ➝ H3NBF3 N2O5 + H2O ➝ 2HNO3 senyawa yang merupakan basa Lewis adalah .... A. CaO B. CO2 C. SeO3 D. BF3 E. N2O5 Pembahasan Asam Lewis adalah spesi yang menerima pasangan elektron akseptor PEB. Basa Lewis adalah spesi yang memberikan pasangan elektron donor PEB. Untuk menentukan suatu spesi adalah Asam atau Basa Lewis harus dengan menggambar struktur lewisnya. Tetapi untuk senyawa oksida atau ion dapat digeneralisasi sebagai berikut Oksida Asam = Asam Lewis Oksida Basa = Basa Lewis Ion positif = Asam Lewis Ion negatif = Basa Lewis Oksida Asam adalah senyawa oksigen dengan unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA dan VIIA. Contohnya N2O5, SO3, CO2 dll. Oksida Basa adalah senyawa oksigen dengan unsur-unsur golongan IA dan IIA. Contohnya Na2O. MgO, CaO dll. Oksida amfoter adalah senyawa oksigen dengan unsur-unsur golongan IIIA. Contohnya Al2O3. Sehingga senyawa pada opsi jawaban yang merupakan Basa Lewis adalah CaO oksida basa. Jawaban A 44. Gambar diatas yang merupakan isomer molekul C7H7O2Cl. Isomer yang bersifat optis aktif adalah .... A. 1, 2 B. 1, 2, 3 C. 2, 3, 5 D. 2, 4, 5 E. 1, 3 Pembahasan Senyawa berisifat optis aktif jika dalam senyawa tersebut terdapat C kiral/ C asimetris/ C*. C kiral/ C asimetris/ C* adalah atom C yang mengikat 4 gugus yang berbeda 4 tangannya beda semua. Senyawa yang memiliki C kiral C* adalah senyawa 1 dan 3. Jawaban E 45. Energi ionisasi pertama, kedua dan ketiga untuk unsur Na dalam kJ/mol adalah .... A. 496, 4560, dan 6900 B. 578, 1820, dan 2750 C. 736, 1450, dan 7730 D. 786, 1580, dan 3230 E. 1012, 1904, dan 2910 Pembahasan Na adalah unsur golongan IA. Carilah yang lonjakan energi ionisasi pertama ke kedua paling besar. Karena lonjakan energi yang besar menyatakan bahwa energi yang dilepas sudah berbeda tingkat energi kulit, sehingga untuk menentukan jumlah elektron valensi cukup dilihat dari jumlah elektron sebelum lonjakan energi yang paling besar. Jawaban AUntuk pembahasan dalam bentuk video, silahkan kunjungi youtube channel BelajarKu.
Potensial reduksi dikenal pula sebagai potensial redoks, potensial oksidasi/reduksi, ORP, pe, ε, atau adalah ukuran kecenderungan suatu spesi kimia untuk memperoleh elektron dan karenanya dapat tereduksi.[1] Potensial reduksi diukur dalam satuan volt V, atau milivolt mV. Setiap spesi memiliki potensial reduksi intrinsiknya masing-masing; semakin positif potensial reduksinya, semakin besar afinitas spesi terhadap elektron dan kecenderungannya untuk tereduksi. Potensial reduksi merupakan pengukuran umum bagi kualitas air.[2]
Fisik dan Analisis Kelas 12 SMAReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaSel Volta dan Potensial SelBerikut ini adalah data potensial reduksi standar E untuk beberapa kation. Co^2++2 e^- -> Co E^0=-0,28 V Cr^3++3 e^- -> Cr E^0=-0,74 V Cu^2++2 e^- -> Cu E^0=+0,34 V ~Pb^2++2 e^- -> Pb E^0=-0,13 V Sel volta yang memiliki sel paling besar adalah ...Sel Volta dan Potensial SelReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0405Diketahui Ni^2+ + 2e -> Ni E = -0,25 V Pb^2+ + 2e ->...0203DiketahuiNi^2++2e->Ni E=-0,25 V Pb^2++2e->Pb E=-0,13 VPot...0121Dari data potensial standar berikut ini Cu^2+aq+2 e ->...0637Perhatikan urutan dalam deret volta di bawah ini Li-K-B...Teks videoHalo Konvensi disalini Diketahui masing-masing data potensial reduksi standar e0 dari beberapa kation seperti berikut yang ditanya adalah sel volta yang paling besar adalah telepon merupakan sel elektrokimia yang dapat menghasilkan listrik dari reaksi redoks yang spontan disebut juga sel Galvani disini terdapat deret volta dimana elektroda disusun berdasarkan kreatifan nya berdasarkan potensial standar nya semakin ke kiri nol nya potensial standar nya semakin kecil semakin negatif semakin reaktif mengalami reaksi oksidasi sifat reduktor semakin kuat digunakan sebagai anoda elektroda kutub negatif semakin ke kanan akan semakin besar semakin positif semakin kurang reaktif mengalami Reaksi reduksi sifat oksidator yang semakin kuat digunakan sebagai katoda elektroda kutub positif dalam sel volta aliran elektron nya dari 0 yang lebih kecil lebih negatif yang lebih besar lebih positif dari anoda elektroda kutub negatif ke katoda elektroda kutub reaksi berlangsung spontan untuk notasi sel nya di sini yang di sebelah kiri anoda anoda oksidasi yang di sebelah kanan katoda reduksi dipisahkan dengan dua garis tegak sejajar lambang dari jembatan garam kemudian garis tegak lurus kiri dan kanan di sini merupakan pemisah dari wujud spesi disini kita ketahui sesuai masing-masing anaknya potensial reduksi standar nya kita Urutkan berdasarkan deret volta nya semakin ke kiri e Nona akan semakin semakin negatif yang paling kanan semakin besar semakin positif jadi di sini yang paling kiri adalah CR dengan nol yang paling negatif minus 0,74 selanjutnya CEO - 0,28 volt selanjutnya PB - 0,13 volt dan yang paling besar yang paling positif yaitu memilih Cu + 0,34 V berada di paling kanan kita ketahui Untuk Yang elektroda semakin ke kiri sesuai dengan aturannya semakin ke kiri semakin negatif semakin reaktif mengalami oksidasi sebagai anoda dan untuk menghitung novel kita hitung dengan cara a 0 katoda dikurangi 0 anoda untuk yang CR dengan ko disini CL mengalami oksidasi sebagai anoda CL menjadi CR 3 + kemudian CEO sebagai katoda reduksi disini CO2 + menjadi CO2 di itung dengan cara a 0 katoda reduksi dikurangi 0 anoda oksidasi untuk enol katoda reduksi disini milik CEO yaitu minus 0,28 Dikurangi 0 dari CR minus 0,740 jadi kita dapatkan + 0,460 selanjutnya untuk CR dengan CR anoda oksidasi kemudian di sebelah kanannya adalah PB katoda reduksi PB 2 + menjadi PB dengan 0 yaitu 0 katoda reduksi dikurangi n o anoda oksidasi katoda nya adalah PB enaknya - 0,13 volt kemudian cekernya adalah minus 0,74 volt. Jadi kita dapatkan enol sel nya sebesar + 0,61 V Kemudian untuk CR dengan Cu disini CR teroksidasi anoda di sebelah kiri kemudian cpu-nya reduksi katoda Cu 2 + menjadi Cu e0 sel nya dihitung dengan cara a 0 katoda yaitu Cu + 0,340 dikurangi 0 anoda oksidasi yaitu milik CL minus 0,7 Jadi kita dapatkan novelnya + 1,08 V selanjutnya di sini ko dengan PB mengalami oksidasi anoda C menjadi CO2 + kemudian pb-nya reduksi katoda PB 2 + menjadi PBB yaitu 0 katoda reduksi yaitu p, b minus 0,130 dikurangi 0 anoda oksidasi milik ko disini yaitu minus 0,28 volt kita dapatkan emosinya + 0,15 V selanjutnya di sini ko dengan Cu Konya Konya reduksi katoda kemudian e nol sel nya disini kita ketahui enol dari katoda reduksi yaitu Cu + 0,34 V dengan anoda oksidasi milik CEO yaitu minus 0,28 volt. Jadi kita dapatkan + 0,62 V novelnya selanjutnya untuk PB dengan Cu yang terakhir di sini PB mengalami oksidasi anoda di sebelah kiri PB menjadi PB 2 + kemudian ceo-nya tereduksi disini katoda Cu menjadi Cu e0 sel nya dihitung dengan cara menolak atau dari reduksi mirip Maaf milikku yaitu + 0,340 dikurangi dengan nol anoda oksidasi PB yaitu minus 0,13 jadi kita dapatkan novelnya sebesar 0,47 volt di sini yang paling besar adalah milik CR dan cu CL mengalami oksidasi anoda cuka reduksi sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
PembahasanUntuk menentukan potensial sel standar pada sel volta maka rumus yang digunakan yaitu E 0 sel = E 0 red − E 0 oks . Notasi sel volta yaitu Oks Ion Oks Ion Red Red. Dari notasi sel volta kemudian E 0 sel dapat ditentukan yaitu a. E o sel = E o Pb − E o Cu E o sel = − 0 , 13 − + 0 , 34 E o sel = − 0 , 47 V b. E 0 sel = E ∘ Cr − E ∘ Co E 0 sel = − 0 , 74 − − 0 , 28 E 0 sel = − 0 , 46 c. E o sel = E o Cu − E o Cr E o sel = + 0 , 34 − − 0 , 74 E o sel = + 1 , 08 V d. E o sel = E o Cr − E o Cu E o sel = − 0 , 7 4 − + 0 , 34 E o sel = − 1 , 08 V e. E o sel = E o Cr − E o Pb E o sel = − 0 , 74 − − 0 , 13 E o sel = − 0 , 61 V Maka yang memiliki E 0 sel paling besar adalah Cr I Cr 3 + II Cu 2 + l Cu . Jadi, jawaban yang tepat yaitu menentukan potensial sel standar pada sel volta maka rumus yang digunakan yaitu . Notasi sel volta yaitu Oks Ion Oks Ion Red Red. Dari notasi sel volta kemudian E0 sel dapat ditentukan yaitu a. b. c. d. e. Maka yang memiliki E0sel paling besar adalah . Jadi, jawaban yang tepat yaitu C.
berikut adalah data potensial reduksi standar untuk beberapa kation