Tadarus dilakukan kurang lebih selama 1 jam. Mereka bergantian membaca Tadarus yang. dibimbing oleh guru Agama dan rekan saya. Tetapi sebelum pulang ke rumah, beberapa murid ingin meminta kepada saya untuk membuat kupu-kupu dari. origami, kami melihat cara membuatnya melalui youtube dan mencobanya. Bukuteks merupakan salah satu sumber belajar dan bahan ajar yang banyak digunakan dalam pembelajaran. Buku teks memang merupakan bahan ajar sekaligus sumber belajar bagi siswa yang konvensional. Namun meskipun konvensional dan sudah dipergunakan cukup lama dan banyak yang menganggap tradisional, buku teks pelajaran masih cukup mampu memberikan kontribusi yang baik pada pembelajaran. 1) Masih banyak guru y Pertanyaan Bacalah paragraf berikut! (1) Masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital. (2) Padahal, Kementrian Pendidikan Nasional sudah menyiapkan 49 judul buku digital kecil di internet. (3) Karena itu, pada awal tahun ajaran sekarang, kemungkinan kecil sekolah menggunakan buku digital. 1 Apakah masih suka membaca buku? Dari 30 siswa yang berkunjung ke perpus-takaan, hanya sekitar 10 anak yang benar-benar suka membaca buku karena buku yang dipinjam menarik dan siswa tersebut memang suka membaca. 20 anak lainnya menyatakan tidak suka membaca buku karena malas melihat tulisan yang ada di buku. Mereka meminjam buku karena hanya PengembanganProfesionalitas Guru. Guru mempunyai peran yang sangat mendasar bagi mutu pendidikan di Indonesia karena guru menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran disamping kurikulum dan sarana prasarana. Guru mempunyai tugas utama mengajar, mendidik, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik. Tantanganyang Dihadapi Guru di SD. Berikut adalah 3 tantangan yang dihadapi guru ketika mengajar siswa SD, yaitu: 1. Rasa Ingin Tahu Siswa Tinggi. Rasa ingin tahu yang dimiliki setiap siswa SD cenderung tinggi, maka dari itu tidak jarang mereka akan memberikan banyak sekali pertanyaan kepada gurunya tentang apa yang tidak mereka ketahui. Siswayang tidak punya ponsel bisa gabung dengan temannya yang punya ponsel dan televisi, karena tetap perlu ada ponsel dan jaringan internet," kata dia. Menurut Budi, konsep yang dikembangkannya cukup sederhana. PJJ dilakukan bisa menggunakan aplikasi zoom meeting atau aplikasi Pijar yang dikembangkan Telkom. 4kuEoD. Kompetensi seorang guru masih menjadi tolak ukur penilaian guru. Seorang guru yang baik mampu mencerminkan kompetensi yang dimiliki. Akan tetapi, kompetensi guru di sini sudah ada aturannya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi. Dengan kata lain, kompetensi guru perlu dikembangkan dan terus dilakukan guna kemajuan pendidikan. Di era sekarang yang sudah serba digital sudah tentu menjadi tantangan tersendiri untuk para guru. Apalagi adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan guru mampu menguasai teknologi guna menunjang proses pembelajaran. Artinya, di era digital seperti sekarang ini seorang guru harus mampu mengupgrade kompetensi agar tidak ketinggalan zaman. Sebelum membahas upaya apa yang kiranya bisa meningkatkan kompetensi guru maka, perlu diingat kembali mengenai 4 standar kompetensi itu sendiri. Penjelasan mengenai standar kompetensi guru bisa dilihat di bawah ini Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan atau keterampilan seorang guru dalam mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik. Sub kompetensi pedagogik ada tujuh yaitu Karakter Perserta Didik. Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik Pengembangan kurikulum Pembelajaran yang mendidik Pengembangan potensi peserta didik Cara berkomunikasi Penilaian dan evaluasi belajar Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian guru berkaitan dengan karakter personal yang dimiliki seorang guru. kompetensi kepribadian ini artinya guru harus mampu mencerminkan kepribadian yang positif misalnya jujur, disiplin, empati, berakhlak mulia dan sebagainya. Sebagai guru yang baik maka harus mampu menjadi contoh bagi peserta didiknya. Kepribadian yang dicerminkan seorang guru sebaiknya kepribadian sebagai guru profesional di mana seorang guru mampu menempatkan diri dengan baik ketika memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Artinya dibutuhkan peran guru dalam membantu membentuk kepribadian peserta didik. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan atau ketrampilan guru dalam menguasai materi agar tugas keguruan dapat terselesaikan dengan baik. Kompetensi profesional guru adalah implementasi dari segala materi maupun pengetahuan yang dimiliki oleh guru. Kompetensi profesional berkaitan dengan hal yang bersifat teknis dan berhubungan langsung dengan kinerja guru. Berikut ini merupakan indikator seorang guru dikatakan profesional diantaranya yaitu Menguasai berbagai materi pelajaran terutama mata pelajaran yang diampu mencakup struktur pelajaran, konsep pelajaran, dan pola pikir keilmuannya. Menguasai standar kompetensi SK, kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, dan tujuan pembelajaran dari pelajaran yang diampu. Mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif sehingga mampu memberi pengetahuan lebih luas dan mendalam. Mampu melakukan refleksi terhadap diri sendiri demi mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran dan juga untuk pengembangan diri. Dengan menguasai beberapa penjelasan yang sudah dijelaskan di atas diharapkan guru mampu bersikap profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial guru adalah kemampuan dalam berkomunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum kepada peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, tenaga pendidik, dan masyarakat secara umum. Beberapa ketrampilan guru dalam kompetensi sosial adalah sebagai berikut Mampu bersikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak diskriminatif terhadap seseorang terkait latar belakangnya, fisik, status sosial, jenis kelamin, ras, dan sebagainya. Mampu berkomunikasi secara efektif, bersikap empatik, dan santun. Mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Mampu beradaptasi di lingkungan tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan berbagai macam keragaman sosial budaya untuk mengembangkan kualitas daerah sekitar. Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru di Era Digital Sebelumnya telah dibahas mengenai beberapa standar kompetensi yang harus dimiliki guru. Keempat kompetensi guru tersebut harus terus dikembangkan apalagi di era digital seperti ini. Kompetensi guru yang berkembang juga akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Lantas, bagaimana upaya untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut di era digital? Simak penjelasan berikut ini Mengikuti MGMP MGMP adalah musyawarah guru mata pelajaran sebagai himpunan guru yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi guru baik melalui diskusi maupun pelatihan. MGMP biasanya dilakukan oleh guru bidang studi yang sama untuk kemudian saling bertukar pendapat maupun pengalaman. MGMP sendiri bertujuan untuk meningkatkan minat guru untuk meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan, melaksanakan dan evaluasi program serta mengembangkan proses belajar mengajar untuk menunjang kegiatan pendidikan. Nah, dengan mengikuti MGMP harapannya guru bisa mengembangkan keempat standar kompetensi baik pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial. Mengikuti Workshop Workshop adalah kegiatan diskusi disertai praktek di mana sekelompok orang berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Kegiatan workshop bisa dilakukan secara langsung maupun secara online. Wokrshop secara online sekarang sering diadakan oleh beberapa media pelatihan. Nah, guru bisa melakukan workshop sebagai ajang untuk mengembangkan kompetensinya. Di era digital, guru diharapkan aktif mengikuti workshop baik di sekolahnya maupun secara online. Mengikuti kursus atau pelatihan komputer Seorang guru belum semua bisa menguasai komputer. Nah, bisa disarankan untuk mengikuti kursus ya. Karena sekarang juga banyak kursus komputer yang menawarkan berbagai pelatihan seperti pelatihan Ms. Excel, Ms. Power Point, maupun pelatihan yang lainnya. Ketrampilan ini juga bisa menunjukkan keprofesionalan seorang guru bahwa guru bisa menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Demikian penjelasan mengenai kompetensi guru dan upaya meningkatkan kompetensi guru. Sebagai guru diharapkan terus mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki guna peningkatan kompetensi guru. Semangat para guru! Daftarkan diri Anda sebagai anggota dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member Kompas Kamis, 26 Juni 2008 0122 WIB Jakarta, Kompas – Masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital. Padahal, Departemen Pendidikan Nasional sudah menyiapkan 49 judul buku digital yang sudah tersaji di internet. Karena itu, pada awal tahun ajaran sekarang kecil kemungkinan sekolah menggunakan buku digital. Sejumlah guru yang dihubungi pada Rabu 25/6 mengatakan, belum terlalu mengenal buku digital. ”Baru samar-samar mendengarnya,” kata Ahmad Taufan, guru di SDN 2 Merdeka, Kota Bandung. Menurutnya, program tersebut bisa menguntungkan murid, orangtua, dan guru. Namun, guru terlebih dahulu harus dibekali pengetahuan tentang internet. ”Banyak guru yang belum akrab dengan internet, apalagi harus mengunduh buku pelajaran,” ujarnya. Agus Supriyadi, guru SDN Merak 1 Balaraja, Kabupaten Tangerang mengatakan, di sekolahnya hanya ada satu komputer dan belum tersambung dengan jaringan internet. ”Jika harus ke warnet, bagaimana biayanya?” ujarnya. Suherna, guru kelas VI SDN Margadadi VI, Indramayu, Jawa Barat, mengatakan, buku sekolah elektronik BSE akan bermanfaat jika guru-guru diberi pelatihan dulu soal internet. ”Sebab, yang akrab dengan internet sekarang ini baru sekolah-sekolah di kota,” ujarnya. Secara keseluruhan, program BSE itu akan tetap mendapat dukungan dari guru-guru. Sebab, kata Suherna, harga buku sekarang semakin mahal, sedangkan kebutuhan buku dari setiap siswa setiap tahunnya mencapai 10 buku mata pelajaran. Itu berarti, jika harga buku teks pelajaran sekitar Rp hingga Rp per buku, dalam setahun orangtua siswa SD harus menyiapkan uang minimal Rp untuk membeli buku. Dilarang menjual buku Di Jakarta guru dan kepala SD dan SMP tidak diperbolehkan menjual buku pelajaran kepada para siswanya. Terhitung mulai tahun ajaran 2008 buku wajib tersebut harus dipinjamkan secara gratis kepada para muridnya. Buku wajib ini juga akan digunakan selama lima tahun. Dalam kurun waktu itu, buku-buku tersebut tidak akan diganti. ”Semua buku pelajaran untuk SD dan SMP negeri sudah disediakan pemerintah melalui dana biaya operasional sekolah,” kata Kepala Subdinas Standarisasi dan Pengembangan Pendidikan Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta Kamaluddin. Menurutnya, sekolah dilarang menjual buku pelajaran karena Depdiknas sudah menyiapkan 49 judul buku SD dan SMP di ineternet. INE/ THT/PIN/ELN This entry was posted in Berita Pendidikan and tagged BSE, Buku Digital, Buku Elektronik, Buku Pelajaran, Buku SD, Buku sekolah, Buku SMA, Buku SMP, Depdiknas, Pendidikan, SD. Bookmark the permalink.

masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital